Selasa, 06 Mei 2025

Ada Aja Dengan Cinta


 AADC( ada  aja  dengan cinta) 

By : sylvia 

Bagian pertama : Berita  Kehilangan 

 
"Hay malam bulan purnama... Bermandikan cahaya..."

Suara lembut lagu lawas itu mengalun pelan dari radio tua di pojok kamar kosan gue. Lagu yang mungkin udah sering diputar di masa muda bokap gue, tapi malam ini, liriknya kayak nancep di hati gue. Melow banget, kayak suasana hati gue yang lagi porak-poranda.

Gue Bimbi, mahasiswa tingkat akhir yang katanya sih tangguh, perkasa, dan pemberani. Tapi malam ini? Gue ngerasa kayak anak ayam kehilangan induk. Ironis. Dulu gue dijuluki “penguasa kampus” karena segudang prestasi dan gaya nyentrik yang selalu menyita perhatian. Tapi sekarang? Gue kayak bayangan diri gue sendiri.

Pagi harinya, Imah—temen sekaligus orang paling rese tapi paling perhatian di dunia—datang nyamperin gue yang lagi duduk bengong di taman kampus.

“Bim, kamu nggak apa-apa? Masih normal kan?” tanyanya pelan sambil duduk di sebelah gue.

Gue cuma melirik sekilas. “Masih deh kayaknya,” jawab gue dengan nada datar dan tatapan kosong yang nggak bisa menyembunyikan betapa kacaunya isi kepala gue.

Tanpa pikir panjang, gue berdiri dan melangkah pelan menuju gedung rektorat. Rektorat itu berdiri angkuh di sisi lapangan parkir, seakan-akan tahu gue bakal datang buat membawa kabar yang nggak pernah gue bayangkan bakal gue sampaikan.

Langkah gue berat. Hati gue lebih berat lagi.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda